CIREBON – Merasa miris dan perihatin dengan kondisi jalan rusak yang bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki di desanya, Warga Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon mengancam Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Nana Kencanawati yang hadir dalam aksi protes jalan rusak di alun-alun Lemahabang, Cirebon. Kamis (8/5/2025).
Di sela-sela aksi, salah seorang peserta aksi, Karyadi mempertanyakan terkait kapan dilakukan perbaikan jalan di Desa Japura, yang meliputi Desa Japura Kidul, Japura Lor, dan Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
“Kita bosan dan sengsara melihat kondisi jalan di Japura. Rusak bertahun-tahun, tapi kok dibiarkan saja,” tegasnya dalam kerumunan massa aksi.
Menurutnya, karena jalan di wilayahnya mengalami kerusakan yang parah, terutama jalan poros kabupaten, maka dirinya memberanikan diri mempertanyakan langsung ke DPRD dan juga Bupati Cirebon, Imron Rosyadi yang juga hadir dalam aksi.
“Jalan rusak di Japura yang rusak bukan hanya di Japura Kidul saja. Tapi juga di Desa Japura Lor dan Japurabakti. Makanya saya nanya langsung mumpung ketemu. Jalan rusak di Desa Japura kapan ada perbaikan?,” tanya Karyadi.
Bukan hanya jalan desa, dirinya juga mempertanyakan jalan poros kabupaten yang melintasi 3 desa tersebut. Yang kondisinya sangat parah.
“Ada banyak jalan rusak yang ada di Desa Japura Kidul, 95 persen rusak. Apalagi jalan poros kabupaten yang ada di perbatasan Desa Japura Lor dan Japura Kidul,” ujarnya.
Dirinya mendesak DPRD dan Bupati untuk segera melakukan perbaikan jalan rusak yang meliputi jalan desa dan jalan poros kabupaten.
“Intinya, kami desak kalau tidak dilakukan perbaikan, jalan di desa kami, maka jalannya akan ditanami dan dijadikan kebun pisang,” tegasnya.
Menanggapi protes warga, Nana Kencanawati mengungkapkan akan menyampaikan aspirasi jalan rusak tersebut ke wakil rakyat dari Dapil desa tersebut.
“Karena Desa Japura masuk Dapil 7, maka nanti saya sampaikan ke dewan dari dapil 7. Dan kalau perbaikan jalannya dari APBD, itu tidak memungkinkan, jadi nanti menggunakan anggaran pokir dewan,” kata Nana.