banner 728x250

Menjaga Warisan Lewat Pahat: Dodi dan Upaya Menyelamatkan Seni Ukir Cirebon

IMG 20250629 WA0004
banner 120x600
banner 468x60

CIREBON – Di tengah gempuran budaya modern dan teknologi digital, masih ada sosok yang setia menjaga tradisi lama. Adalah Dodi, warga Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, yang terus menghidupkan seni ukir kayu khas Cirebon melalui komunitas kecil bernama Komunitas Ukir Bedulan.

Setiap hari, pria sederhana ini mengajarkan seni ukir secara gratis kepada anak-anak dan warga sekitar. Bertempat di ruang terbuka atau stand desa, ia mengajari cara membuat pola, memahat kayu, hingga mengenali nilai-nilai di balik ukiran khas seperti mega mendung dan tokoh pewayangan.

banner 325x300

“Kalau tidak diajarkan, lama-lama ukiran Cirebon bisa punah. Saya cuma ingin budaya ini tetap hidup,” ujar Dodi, Minggu (29/6/2025).

Belajar dari Maestro, Kini Mengabdi untuk Generasi Muda

Perjalanan Dodi dimulai ketika ia belajar langsung dari seorang maestro ukir Cirebon, Mas Joko. Dari sanalah ia memahami bahwa mengukir bukan sekadar keterampilan tangan, tetapi juga seni yang mengandung filosofi dan kearifan lokal.

Kini, ilmu itu ia teruskan kepada siapa saja yang ingin belajar. Tak ada syarat usia, tak perlu biaya. Yang penting mau datang dan mencoba.

Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah

Meski sudah berjalan selama lima tahun, Komunitas Ukir Bedulan belum mendapat dukungan dari pemerintah. Kegiatan mereka berjalan dengan alat seadanya dan promosi terbatas.

“Kami butuh bantuan alat, pelatihan lanjutan, dan promosi. Biar lebih banyak yang tahu dan mau belajar,” kata Dodi.

Ia berharap pemerintah daerah, terutama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bisa lebih hadir mendukung pelestarian seni ukir lokal.

Menanam Nilai Lewat Ukiran

Bagi Dodi, seni ukir bukan hanya soal estetika. Lewat proses mengukir, anak-anak diajarkan untuk sabar, teliti, dan menghargai proses. Nilai-nilai itu penting di tengah dunia yang semakin serba cepat dan instan.

“Mereka mungkin belum paham soal budaya, tapi dari ukiran mereka belajar nilai hidup,” ucapnya.

Foto : Dodi, saat mengajari anak-anak mengukir di atas kayu.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *