CIREBON – Proyek penanggulan dan normalisasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimancis di Desa Seseupan, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, kembali menjadi perhatian publik.
Warga menilai keberadaan proyek tersebut membawa dampak serius terhadap lingkungan sekitar, terutama rusaknya akses jalan akibat kendaraan pengangkut material.
Kepala Divisi Investigasi DPP LSM Kompak, Yosu Subardi, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam. Bersama tim, ia siap melakukan pengawasan ketat di lapangan agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai aturan.
“Jangan ada penyalahgunaan solar, jalan rusak dibiarkan, atau pelanggaran K3. Semua harus transparan dan bertanggung jawab. Kalau ada penyimpangan, kami akan tindaklanjuti,” kata Yosu, Selasa (02/8/2025).
Sejumlah warga mengeluhkan kondisi jalan desa yang semakin parah akibat mobilisasi truk. Selain menimbulkan debu dan lumpur, kondisi tersebut rawan mengakibatkan kecelakaan, khususnya bagi pengendara roda dua.
Yosu mendesak pihak BBWS dan kontraktor untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah desa terkait langkah perbaikan. “Tujuan proyek ini baik, tapi jangan sampai masyarakat yang dikorbankan,” tegasnya.
LSM Kompak menyatakan siap mendokumentasikan setiap temuan dan akan menyerahkan ke aparat hukum bila terbukti ada pelanggaran.
Sementara itu, staf pengawas proyek bernama Riki yang ditemui di lokasi enggan menjelaskan lebih jauh terkait dugaan penyalahgunaan material, solar, maupun soal kerusakan jalan dan aspek K3.
