CIREBON – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon kembali menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dan keselamatan masyarakat melalui inovasi unik nan inspiratif.
Dalam rangkaian kegiatan bakti sosial Rail Clinic yang digelar di Stasiun Arjawinangun, Minggu (29/6/2025), KAI turut menghadirkan Rail Library, sebuah kereta perpustakaan modern yang menjadi ruang belajar menarik bagi para siswa.
Rail Library bukan sekadar gerbong berisi buku. Di dalamnya, siswa-siswi dari SDN 3 Jungjang dan SMPN 1 Arjawinangun diajak untuk belajar dalam atmosfer yang berbeda, dengan fasilitas lengkap mulai dari rak buku, sofa, karpet baca, hingga layanan e-library dengan komputer dan internet.
“KAI ingin membangun budaya literasi sekaligus mengenalkan dunia perkeretaapian sejak dini. Rail Library hadir sebagai bagian dari edukasi yang menyenangkan,” ujar Manager Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin.
Tak hanya membaca, para siswa juga dikenalkan dengan berbagai profesi dalam dunia kereta api, mulai dari masinis, teknisi, kondektur hingga petugas stasiun, melalui program Edutrain yang dipandu komunitas pecinta kereta seperti IRPS, Edan Sepur, dan KRD3.
Belajar, Bermain, dan Berbagi Ilmu dalam Satu Gerbong
Rail Library dilengkapi dua unit kereta yang dirancang sebagai pusat pembelajaran. Selain area baca dan komputer, tersedia pula ruang diskusi, ruang audio visual, pantry, tempat ibadah, hingga toilet yang nyaman. Pengalaman belajar menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.
Dalam sesi edukatif ini, para siswa juga mendapatkan sosialisasi kesehatan gigi dan mulut dari Tim Dokter Gigi Mediska KAI.
Tak ketinggalan, Tim Pengamanan KAI turut memberi pemahaman soal keselamatan perjalanan kereta api, sekaligus mengingatkan anak-anak agar tidak bermain di rel atau jalur KA.
“Kami ingin menanamkan kecintaan pada buku dan transportasi kereta api, sekaligus meningkatkan kesadaran keselamatan sejak dini,” tambah Muhibbuddin.
Menumbuhkan Generasi Cerdas dan Peduli
Sebanyak 4 staf Rail Library dan 20 relawan Railfans turut mendampingi siswa selama kunjungan. Mereka tak hanya membimbing, tapi juga menjadi inspirator bagi anak-anak yang ingin tahu lebih dalam soal dunia kereta api dan teknologi.
“Rail Library bukan hanya tempat membaca, tapi jendela bagi anak-anak untuk melihat dunia. Ini adalah ruang di mana teknologi, literasi, dan kepedulian bertemu dalam satu gerbong,” ucap Muhibbuddin penuh semangat.
Lebih dari Bakti Sosial
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KAI, yang tak hanya menyasar sektor kesehatan lewat Rail Clinic, tetapi juga pendidikan dan keselamatan masyarakat.
“Kami harap, kehadiran Rail Library dapat meningkatkan minat baca generasi muda sekaligus memperkuat budaya keselamatan transportasi di masyarakat. Karena masa depan bangsa dibentuk dari anak-anak yang gemar belajar dan peduli sesama,” pungkas Muhibbuddin.
Rail Library menjadi bukti bahwa belajar bisa di mana saja, bahkan di atas rel. Di balik suara roda besi dan peluit lokomotif, ada semangat untuk mencerdaskan dan menjaga masa depan bangsa.
Foto : petugas KAI saat memberikan edukasi di atas gerbong (kim)
