CIREBON – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menyapa warga Setiabudi, Jakarta Selatan, dalam rangkaian sosialisasi yang digelar oleh Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN), Kamis (3/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta, mayoritas warga setempat.
Acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber penting, di antaranya Anggota Komisi IX DPR RI Surya Utama (Uya Kuya), Analis Kebijakan Ahli Madya BGN Ari Yulianto, dan Anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Khairunisha.
Program Strategis Nasional untuk Masa Depan Anak Bangsa
Dalam pemaparannya, Surya Utama menegaskan bahwa Program MBG merupakan program prioritas dan strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam rangka menurunkan angka stunting dan malnutrisi anak-anak Indonesia.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah bentuk komitmen negara dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia sejak dini. Ini bukan sekadar program bantuan makanan, tetapi investasi untuk masa depan Indonesia,” ujar Uya Kuya di hadapan peserta sosialisasi.
Ia pun berjanji akan mengawal langsung pelaksanaan program tersebut di parlemen, terutama dalam tahap implementasi dan pengawasan.
“Kami ingin program ini cepat terasa manfaatnya, tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi ibu hamil dan menyusui. Saya sebagai anggota Komisi IX akan pastikan ini berjalan baik bersama mitra kami di BGN,” tambahnya.
Dukungan DPRD DKI dan Peran Pemda
Senada dengan itu, Astrid Khairunisha menekankan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah, agar program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Anak-anak sehat dan bergizi akan tumbuh menjadi generasi yang kuat dan mampu bersaing di level global. Ini bukan hanya tanggung jawab pusat, tapi juga daerah dan komunitas,” jelas Astrid.
Visi Indonesia Emas 2045
Dari sisi teknis, Analis Kebijakan Ahli Madya BGN Ari Yulianto menyampaikan bahwa MBG merupakan bagian dari visi besar Asta Cita Presiden Prabowo, dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kunci dari generasi emas adalah gizi yang baik sejak dini. Maka, MBG tidak hanya menyediakan makanan gratis, tapi juga edukasi gizi dan penguatan kesadaran masyarakat tentang pola makan sehat dan seimbang,” jelas Ari.
Ia menambahkan, program ini dirancang tidak hanya untuk berdampak secara kesehatan, tetapi juga secara ekonomi.
Dampak Ganda: Gizi dan Ekonomi Komunitas
Program MBG turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat yang dijalankan oleh warga lokal.
“Tenaga operasional dapur MBG akan direkrut dari masyarakat sekitar. Jadi, selain meningkatkan gizi, program ini juga memberikan peluang kerja dan mendukung ekonomi komunitas,” ujar Ari.
Harapan dari Sosialisasi di Setiabudi
Dengan dilaksanakannya sosialisasi ini, warga Setiabudi kini memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai tujuan, manfaat, dan mekanisme Program MBG. Para peserta juga tampak antusias mengikuti sesi tanya jawab dan diskusi yang berlangsung interaktif.
Program MBG diharapkan segera dapat diimplementasikan secara luas di berbagai daerah, seiring dengan komitmen pemerintah dan DPR RI untuk menghadirkan solusi konkrit dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Foto: Surya Utama (Uya Kuya), Ari Yulianto, dan Astrid Khairunisha saat sosialisasi Program MBG di Setiabudi, Jakarta Selatan
