CIREBON – Abruknya Gapura Alun-Alun Taman Pataraksa Sumber Kabupaten Cirebon, Selasa (2/1/2024) malam, menyeret semua pihak terkait dalam proses pengerjaan. Rabu (2/2/2024).
Diketahui, Alun-Alun Taman Pataraksa yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat tahap pertama proyek ini, menelan anggaran sebesar Rp 11 miliar dan tahap kedua berupa finishing senilai Rp 4,5 miliar.
Karena menelan anggaran cukup besar, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Yoga Setiawan, semua pihak terkait pembangunan terutama DLH dan konsultan pengawas, hingga rekanan, harus bertanggung jawab.
Sebelumnya, Komisi III, kata dia, sudah mengingatkan supaya banyaknya kerusakan di beberapa titik dalam pekerjaan proyek itu, segera diperbaiki. Akan tetapi tidak tanggapi, dan akhirnya ketika hujan terbukti juga, gapura tiba-tiba ambruk.
“Sejak banyaknya laporan yang masuk, kami langsung sidak ke lokasi. Kita temukan banyak item pekerjaan yang dikerjakan asal-asalan. Terbukti sekarang, gapura akhirnya ambruk. Padahal sejak awal kondisinya sudah retak,” ungkap Yoga.
Dengan demikian, pihaknya mengaku kecewa dengan kinerja DLH Kabupaten Cirebon karena warning dari Komisi III kepada Kadis LH supaya berhati-hati saat memilih konsultan pengawas, seolah diabaikan. Padahal hal itu, kata dia, sebagai bentuk perhatian terhadap kualitas bangunan proyek.
Pihaknya juga mengaku sudah memberi imbauan kepada pihak DLH Kabupaten Cirebon untuk tidak menerima pekerjaan yang belum selesai 100 persen.
“Kami ini sudah melakukan pengawasan sesuai SOP. Sudah banyak masukan yang kita berikan ke DLH, tapi terkesan diabaikan. Jadi mau tidak mau DLH Kabupaten Cirebon lah yang paling bertanggung jawab dengan ambruknya gapura tersebut,” pungkasnya. (Kim)