CIREBON – Industri internet Indonesia kembali mencatat tonggak penting dengan lahirnya VELOX, brand baru hasil kolaborasi delapan Internet Service Provider (ISP) lokal dari kawasan Pantura Raya—Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Subang.
Dari Pantura untuk Indonesia
Inisiator VELOX, Denny Restu Ginanjar, menjelaskan bahwa VELOX bukan sekadar kerja sama bisnis antarpenyedia layanan internet, tetapi merupakan inisiatif kolaboratif terbesar yang lahir dari daerah untuk menghadirkan layanan internet premium berskala nasional.
“Kami tidak hanya menjual kecepatan, tetapi juga pengalaman dan keandalan layanan yang selama ini diinginkan pelanggan,” ujar Denny, Senin (3/11/2025).
Kolaborasi ini lahir dari kesadaran bahwa perubahan besar tengah terjadi di industri telekomunikasi nasional.
Provider besar yang dulu hanya berperan sebagai penyedia backbone kini ikut bersaing langsung di segmen retail, sehingga menekan keberadaan ISP lokal.
Delapan ISP Bergabung di Bawah Satu Bendera
Sebagai respons atas dinamika itu, delapan perusahaan ISP lokal sepakat membentuk VELOX, yaitu:
1. PT Internet Keluarga Indonesia
2. PT Pangkalan Lintas Data
3. PT Giandra Saka Media
4. PT Alfa Omega Interkoneksi
5. PT Global Erasiber Teknologi
6. PT Media Akses Data
7. PT Mitracom Solusi Teknologi
8. PT Jaya Media Express
Berbeda dari forum bisnis antar-kompetitor, VELOX hadir sebagai produk bersama konsorsium yang mengembangkan satu merek layanan retail internet dengan standar mutu terukur.
Sistem Terpadu dan Tim Independen
Seluruh keputusan strategis VELOX dioperasikan oleh tim independen yang dibentuk konsorsium. Tim ini fokus pada empat aspek utama:
Branding dan Marketing
Customer Service dan Ticketing 24 jam
Customer Experience Management (CEM)
Standarisasi Teknis Layanan
Dengan sistem terpadu tersebut, pelanggan dari berbagai kota akan memperoleh pengalaman layanan yang seragam, respons cepat, serta dukungan teknis profesional.
Satu Janji, Layanan Premium Konsisten
Walau infrastruktur teknis tetap dikelola oleh masing-masing ISP, VELOX menjual satu janji layanan premium yang konsisten di seluruh wilayah.
Konsorsium juga tengah merumuskan Standar Teknis Minimum yang mencakup Fair Usage Policy (FUP), latensi, dan Service Level Agreement (SLA) agar mutu layanan setara hingga tingkat reseller dan RT/RW Net.
Menjaga Persaingan Sehat
VELOX menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak melanggar prinsip persaingan usaha, melainkan justru memperkuat ekosistem yang sehat dan transparan.
“Ini bukan kesepakatan untuk mengatur harga, tapi kolaborasi menciptakan produk, sistem, dan pengalaman baru yang menguntungkan pelanggan,” tegas Denny.
Langkah ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Beyond Speed. Beyond Ordinary.
Dengan tagline “Beyond Speed. Beyond Ordinary.”, VELOX ingin dikenal sebagai simbol profesionalisme, kecepatan, dan layanan pelanggan luar biasa.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi model baru industri internet Indonesia, di mana kerja sama mampu melahirkan inovasi dan menjaga keberlanjutan ekosistem digital nasional.
Meskipun lahir dari Pantura Raya, VELOX dirancang sebagai brand universal yang terbuka untuk ISP di seluruh Indonesia. Konsorsium mengundang pelaku usaha lain untuk bergabung dalam jaringan kolaboratif ini tanpa kehilangan identitas dan independensinya.
“Kami percaya masa depan industri internet Indonesia akan ditentukan oleh sinergi, bukan kompetisi destruktif. VELOX hadir untuk membuktikan bahwa kolaborasi berbasis profesionalisme justru memberi manfaat lebih besar bagi pelanggan dan industri,” tutup Denny.
Caption: Inisiator VELOX, Denny Restu Ginanjar (tengah) bersama tim. (Foto: istimewa)



















