CIREBON – Upaya memperkuat ekosistem sastra Indonesia terus digalakkan melalui kegiatan Pekan Sastra Cirebon 2025. Salah satu program unggulannya adalah Kemah Sastra, yang menjadi ruang pembinaan dan pengembangan bagi para penulis muda dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Diselenggarakan di bumi perkemahan kaki Gunung Ciremai, Kemah Sastra berlangsung selama dua hari satu malam.
Program ini merupakan bagian dari MTN Lab di bawah payung Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya—sebuah program prioritas nasional dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang bertujuan menjaring, mengembangkan, dan mempromosikan talenta seni budaya secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan residensi, inkubasi, lokakarya, dan masterclass, MTN Lab menjadi wadah penciptaan sekaligus ruang dialog kreatif yang mendorong para penulis muda untuk memperdalam kemampuan dan memperluas jejaring dalam ekosistem sastra.
Fokus utama MTN Lab: Kemah Sastra Cirebon 2025 adalah peningkatan kapasitas penulis muda dalam menulis puisi, sebagai bentuk ekspresi budaya yang dinamis dan kontekstual.
Sebanyak 36 peserta terpilih mengikuti kegiatan ini, berasal dari Cirebon, Bandung, Majalengka, Karawang, Purwakarta, dan sejumlah daerah lainnya di Jawa Barat.
Mereka dipilih melalui proses kurasi yang mempertimbangkan rekam jejak dan kontribusi aktif di komunitas sastra, media, maupun kegiatan literasi.
“Melalui MTN Sastra, kami di Kementerian Kebudayaan berperan sebagai fasilitator dalam mengembangkan talenta sastra di berbagai daerah, memberi ruang pembinaan berkelanjutan, serta menghubungkan mereka dengan ekosistem yang lebih luas,” ujar Irini Dewi Wanti, Direktur Bina SDM, Lembaga, dan Pranata Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI. Senin (27/10/2025).
Kemah Sastra merupakan bagian dari rangkaian Pekan Sastra Cirebon 2025 yang mengusung tema “Fantasia Cirebon”, sebagai penghormatan terhadap penyair Ahmad Syubbanuddin Alwy.
Rangkaian kegiatan berlangsung dari 25 Oktober hingga 1 November 2025, tersebar di berbagai kantong budaya di wilayah Cirebon.
“Kami merancang Pekan Sastra Cirebon 2025 agar benar-benar bisa berkontribusi bagi penguatan ekosistem sastra di Indonesia. Salah satu program yang paling ditunggu adalah Kemah Sastra, karena di sana banyak peluang langka dan kesempatan berharga bagi para penulis muda,” ungkap Fathan Mubarak, pengelola kegiatan tahunan Pekan Sastra Cirebon.
Melalui MTN Lab: Kemah Sastra Cirebon 2025, para penulis muda tak hanya mendapatkan pengalaman kreatif, tetapi juga pembinaan yang berorientasi pada keberlanjutan karier di dunia sastra.
Kegiatan ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah dan komunitas sastra dalam menumbuhkan regenerasi penulis yang siap berkontribusi di tingkat nasional maupun global.
Dengan semangat literasi dan kebudayaan, Cirebon kembali menegaskan perannya sebagai salah satu poros penting dalam peta sastra Indonesia.



















