CIREBON – Upaya pemekaran wilayah Kabupaten Cirebon melalui pembentukan Calon Daerah Otonom Baru (CDOB) Cirebon Timur terus menunjukkan progres positif.
Meski saat ini masih berada di peringkat kedua dari 10 CDOB di Jawa Barat, Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) optimistis bahwa wilayah Cirebon Timur akan segera lolos menjadi daerah otonom baru.
Optimisme tersebut disampaikan Ketua FCTM, KH Taufikurahman Yasin, dalam kegiatan Refleksi 3 Tahun Lahirnya FCTM yang digelar di Hotel Dedy Jaya, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Kamis (23/10/2025).
“Secara umum, dari tingkat kabupaten dan provinsi, Cirebon Timur sudah tidak ada masalah. Sekarang tinggal satu langkah lagi, yaitu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri, DPR RI, dan Bapak Presiden,” ujarnya.
Fokus Tingkatkan Nilai Kapasitas Daerah
Kyai Taufik menjelaskan, meskipun progres pembentukan CDOB Cirebon Timur sudah berada di tahap akhir, pihaknya tetap berupaya meningkatkan nilai kapasitas daerah (kapasda). Hal ini dilakukan agar posisi Cirebon Timur dapat naik ke peringkat teratas di antara CDOB lainnya di Jawa Barat.
“FCTM terus melakukan updating data dan penyempurnaan dokumen agar nilai kapasda semakin tinggi. Target kami, Cirebon Timur bisa menjadi peringkat satu atau dua, karena secara substansi sudah lebih memenuhi syarat dibanding daerah lain,” tegasnya.
Upaya tersebut, kata Kyai Taufik, melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemerintah kecamatan, hingga tokoh daerah. Sinergi ini diharapkan memperkuat kesiapan administratif dan teknis yang menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian kapasitas daerah.
Bangun Komunikasi Politik dengan Pemerintah Pusat
Selain penguatan kapasda, FCTM juga memprioritaskan komunikasi politik dengan pemerintah pusat. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan dukungan dari berbagai pihak di tingkat nasional terhadap percepatan pembentukan Kabupaten Cirebon Timur.
“Bisa saja ada pertimbangan politis yang membuat satu daerah diutamakan. Karena itu, kami akan membangun komunikasi antara tokoh daerah dengan elite politik nasional agar bisa bersinergi,” jelasnya.
FCTM, lanjutnya, telah menjalin komunikasi dengan sejumlah anggota DPR RI dari Dapil Jabar VIII (Kabupaten/Kota Cirebon dan Indramayu) yang menyatakan siap membantu memperjuangkan usulan Cirebon Timur di tingkat pusat.
“Insyaallah kami optimis, tidak ada yang tidak mungkin. Impossible is possible,” ucapnya penuh keyakinan.
Dari 350 CDOB Nasional, Hanya Beberapa yang Akan Lolos
Lebih lanjut, Kyai Taufik menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari Forum Komunikasi Nasional Percepatan Pembentukan Daerah Otonom Baru (Forkonas PP DOB), terdapat sekitar 350 usulan pemekaran daerah di seluruh Indonesia. Namun, ia menyadari tidak semuanya akan disetujui pemerintah pusat karena keterbatasan anggaran dan pertimbangan efisiensi.
“Pemerintah kemungkinan akan mengeluarkan peraturan baru untuk membatasi jumlah CDOB yang disetujui. Tidak mungkin semuanya diloloskan, tetapi kami yakin Cirebon Timur akan diprioritaskan karena ini bukan sekadar keinginan, melainkan kebutuhan mendesak masyarakat,” paparnya.
Dari 10 CDOB di Jawa Barat, sejumlah wilayah diketahui masih belum memenuhi syarat administratif maupun teknis. Kondisi ini, menurutnya, membuka peluang besar bagi Cirebon Timur untuk menjadi kandidat terkuat dalam gelombang pemekaran berikutnya.
“Harapannya, Cirebon Timur bisa menempati posisi pertama atau kedua di Jawa Barat. Kami optimis karena seluruh syarat pembentukan DOB sudah terpenuhi,” pungkas Kyai Taufik.



















