banner 728x250

Klarifikasi Kepala Bapelitbangda Cirebon: “Kami Fokus Bekerja, Bukan Sibuk Cari Jabatan”

20250525 110604
banner 120x600
banner 468x60

Cirebon – Setelah namanya disebut oleh Ketua DPD KNPI Kabupaten Cirebon, Moh Aan Anwaruddin, terkait tudingan lemahnya kinerja sebagai pejabat daerah, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Cirebon, Dangi, akhirnya angkat bicara.

Dangi menepis tudingan tidak mampu membantu Bupati Cirebon dalam memajukan pembangunan daerah dan menyebut bahwa kritik yang disampaikan oleh Aan kurang berdasar dan minim pemahaman terhadap proses perencanaan pembangunan.

banner 325x300

“Saya ingin tanya dulu, sudahkah beliau mempelajari RPJMD, RKPD, dan LPPD? Jangan-jangan belum. Kalau belum, nanti obrolannya tidak nyambung,” kata Dangi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Sabtu (24/5).

Menurut Dangi, sebagai Kepala Bapelitbangda, ia tidak hanya menyusun rencana pembangunan atas dasar imajinasi atau aspirasi segelintir pihak, tapi melalui proses panjang yang melibatkan banyak elemen masyarakat, termasuk dalam forum Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang digelar mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.

“Kami ini memberi ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi melalui Musrenbang. Semua kecamatan, 40 totalnya, sudah kami fasilitasi. Di sana bukan hanya saya yang bicara. Banyak pihak yang terlibat,” ujarnya.

Dangi juga menyinggung bahwa kritik seharusnya datang dari pihak-pihak yang memang memahami sistem perencanaan pembangunan.

Ia menyarankan kepada para pengkritik agar mau terlibat langsung dalam forum-forum resmi seperti seminar atau diskusi pembangunan, agar mendapatkan gambaran utuh tentang realitas yang dihadapi oleh pemerintah daerah.

“Kalau tidak pernah ikut Musrenbang tingkat kecamatan, bagaimana bisa tahu rumusan prioritas pembangunan? Jangan hanya menilai dari luar tanpa memahami prosesnya,” kata Dangi.

Dangi mengaku tidak tertarik dalam urusan politik kekuasaan. Ia menyebut dirinya lebih memilih fokus untuk bekerja, menyelesaikan berbagai kekurangan yang masih ada di Kabupaten Cirebon secara bertahap.

“Saya tidak ikut rebutan jabatan. Santai saja. Saya dan tim sedang fokus bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat. Kalau masih ada kekurangan, ya kami perbaiki pelan-pelan,” jelasnya.

Dangi juga mengungkap tantangan besar yang dihadapi dalam penyusunan dan eksekusi program pembangunan, yakni keterbatasan anggaran daerah.

“Anggaran kita di Cirebon sangat terbatas. Maka kami berusaha keras mencari tambahan dana dari Provinsi Jawa Barat bahkan ke pusat di Jakarta,” ujarnya.

Namun, upaya itu pun kerap menemui jalan terjal. Dangi mengisahkan, pernah dirinya berjuang keras melakukan negosiasi dengan Bappeda Provinsi Jawa Barat untuk mendapatkan alokasi anggaran tambahan. Namun ketika bantuan sudah siap dikucurkan, justru tidak ada usulan yang masuk dari dinas terkait di Kabupaten Cirebon.

“Kalau seperti itu, saya harus bagaimana? Kami sudah negosiasi sampai ngos-ngosan, tapi dinasnya tidak mau buat usulan. Ya anggarannya ditolak,” katanya.

Dangi juga menekankan bahwa dirinya bekerja bukan untuk popularitas, melainkan untuk kepentingan masyarakat. Ia bahkan tidak keberatan jika harus menghadiri berbagai undangan diskusi pembangunan.

“Kalau ada yang penasaran, silakan undang saya ke forum-forum. Tapi jangan minta duit ya, saya cuma bawa kopi hitam dua renteng,” pungkasnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *